Of tales and turning tides

Sayangnya dulu ketika ada yang liat aku baca karya fiksi ada yang nyeletuk gini "eh aku kira kamu baca buku pelajaran" dengan nada mengejek πŸ₯ΊπŸ˜” seakan karya fiksi itu ga penting dan buang-buang waktu

Padahal aku tumbuh bersama karya fiksi
Dari sd aku suka banget nonton kartun apalagi kartun yang bisa bawa ke dunia lain contohnya chalk zone
Jaman aku sd masih pake kapur tuh buat nulis dipapan tulis, aku sering berandai² kapur itu adalah magic chalk yang bisa antar aku ketemu snap wkwkwkkw

Selain itu aku suka baca komik, aku dan adekku kalo ke penjual buku yaa bergemulnya di ladang komik, komik doraemon eheheh aku pengen banget punya kantong ajaibnya
Makanya pas ke penjual buku dan minta beli kamus bergambar abahku kaget, ga biasanya aku beli buku buat belajar wkwkkwkw emang ku beli karena gambarnya menarik

Pas jadi remaja aku mulai berkenalan sama novel, novel pertamaku trilogy 5 menara karya Ahmad Fuadi (negeri 5 menara, ranah 3 warna, rantau 1 muara)

Dari yang dulunya suka karya fiksi dengan visual saat berkenalan dengan novel aku tersadar ada rupanya karya fiksi dengan tulisan yang banyak halaman tebal namun bikin aku bisa masuk dalam cerita

Dan iyaa lagi-lagi karya fiksi memanah hatiku seperti cupid memanah hades saat melihat persephone

Aku tumbuh di dunia fiksi yang berisi petualangan
Bukan yang duduk manis minum teh dengan pakaian mewah kerajaan
Makanya ini juga yg bikin sudut pandangku tentang kesuksesan itu berbeda

Banyak mereka yg mendefinisikannaya dengan material rumah mewah, mobil, baju bermerk, semua dengan kemewahan

Sedangkan bagiku adalah jiwa yang bebas namun bijaksana, pikiran yang tenang dan kepekaan hati yang mampu merasa

Maksud begitu bukan berarti aku menganggap mereka yang mencintai dunia fiksi dengan istana dan pakaian mewah tidak baik

Aku tidak menyalahkan dunia mereka hanya saja aku tau, aku tidak bisa berlayar kesana

Sebab hal ini akan jadi tolok ukur dalam memandang dunia
Karena akhirnya akan membentuk nilai moral yang berbeda pula
Dan bagiku ini masalah besar karena nilai moral masuk dalam aspek fundamental

Sebab sekarang aku mengerti bahwa bacaan dan apa yang seseorang saksikan dan imajinasikan dalam hidupnya akan membentuk dirinya




Komentar

Postingan Populer