A Gentle Grief, A Quiet Fight
Ada masa aku merasa hidup ini ga adil Kenapa aku terus-terusan di survival mode dan terus-terusan menggunakan skill resilience
Namun seiring bertambah usia aku mulai menyadari, yang keliatan baik-baik aja belum tentu demikian, dan apa yang di bagikan di media sosial adalah glimpse mungkin ¼ atau bahkan kurang dari kehidupan mereka
Ketika memasuki fase dewasa semua orang punya medan perangnya sendiri
Dalam peperangan dihantam, dipukul, ditebas,ditusuk adalah hal lazim, di kehidupan dewasa yang melakukan itu semua siapa lagi kalo bukan "realita
Dan nggak ada yang tanya, "Sakit nggak?"
Karena semua orang sibuk bertahan juga
Namun sayangnya rasa sakit orang dewasa sering kali tak bersuara Bukan karena mereka nggak punya luka tapi karena dunia tak memberi waktu untuk menangis terlalu lama
Belum lagi luka-luka di fase hidup sebelumnya, kita semua pernah jadi anak kecil, pernah jadi remaja dan ga jarang luka-luka di fase hidup ini terbawa hingga dewasa
Semua orang sibuk menyembunyikan perangnya masing-masing pakai senyum, pakai aku baik-baik saja Padahal dalam hati mereka juga mungkin berkata "Aku capek, tapi harus tetap jalan"
Pertemuan demi pertemuan di usia 25 dan seterusnya bukan hanya pertemuan dengan betapa cemerlangnya mereka mewujudkan impian namun juga pertemuan dengan luka-luka yang mereka dapat di perjalanan sebelumnya
Maka dari itu yang kita lihat indah belum tentu keseluruhannya begitu sebab tidak ada kehidupan yang sempurna
Dan ini kali pertama nya kita hidup
Komentar
Posting Komentar