Sebungkus cinta dalam nasi pecel
Aku mau cerita tentang hari ini.
Pagi ini aku ke RS buat follow up pasien ruangan, terus abis kelar aku pulang.Singgah dulu beli nasi pecel di seberang RS.
Aku pesan 1 bungkus, dengan ayam, sayur, dan bumbu kacang serta peyek.
Ibu penjualnya nanya ke aku, "bumbu kacangnya dipisah enggak?"
Aku jawab, "iya."
Terus aku memperhatikan beliau nyiapin pesananku.
Aku liat dia nuangin bumbu kacang, terus dia nambahin lagi bumbu kacang kering ke plastik punyaku, lalu dia tuangin air lagi.
Katanya, kalau bumbunya gak kental, gak enak.
Terus dia juga bungkusin peyek yang banyak buat aku.
Aku hampir bilang buat banyakin peyeknya,
tapi sebelum aku sempat ngomong, aku memutuskan untuk liat dulu seberapa banyak yang dia kasih—dan ternyata udah cukup banyak.
Aku senang.
Mulai dari ditanya, "bumbu kacang dipisah apa enggak,"
karena biasanya kalau aku beli nasi pecel online, seringkali gak dipisah kalau aku gak bilang.
Terus peyeknya juga dikasih banyak walau aku gak minta.
Aku senang karena rasanya aku gak perlu banyak bicara untuk menjelaskan apa maunya aku.
Rasanya kayak lagi bertemu cinta… lewat nasi pecel.
Ini bagian dari prosesku dalam belajar menerima cinta.
Ternyata ketika aku berikan diriku cinta dan rasa hormat,
seakan-akan sekelilingku ikut menyayangiku… walau mereka gak bilang apa-apa.
Setidaknya ini bisa merubah cara pandangku terhadap diriku sendiri.
Ternyata, menemukan cinta lewat hal-hal kecil kayak gini juga bisa bikin aku merasa cukup.
Kadang aku mikir, apa aku terlalu mudah senang, ya?
Soalnya, banyak orang baru akan merasa lega, senang, dan bangga setelah dapat hal-hal besar.
Sementara aku… bisa merasa penuh hanya karena bumbu kacang dan peyek.
Tapi mungkin justru di situlah kekuatannya.
Itu merupakan bagian dari kemampuan menerima dan merayakan hidup dengan penuh kesadaran—yang dalam psikologi sering disebut sebagai mindfulness.
Aku hadir di momen itu. Aku merasa. Aku melihat cinta yang gak selalu muncul lewat kata-kata besar.
Mungkin ini juga bagian dari:
• Self-love, karena saat aku hargai diriku sendiri, aku bisa lihat perhatian kecil itu sebagai bentuk kasih sayang.
• Emotional attunement, karena aku bisa rasakan cinta tanpa perlu dijelaskan atau diminta.
• Gratitude, karena aku bisa bersyukur untuk hal kecil yang orang lain mungkin anggap biasa.
• Dan mungkin, healing, karena sekarang aku bisa merasa dicintai… bahkan tanpa harus berusaha keras.
Dan hari ini, aku menemukan cinta… dalam sebungkus nasi pecel.
Komentar
Posting Komentar