Lets figure it out

Aku kembali kesini untuk mengutarakan hal yang ku rasa perlu untuk diurai

Akhir-akhir ini mulai bermunculan kabar berita terkait pernikahan di lingkaranku

Mendengarkan cerita dibalik pertemuan kemudian berlanjut lamaran terus terang aku terharu

Tak bisa dipungkiri jauh di relung jiwa ku sana ada rasa ingin seperti mereka

Namun aku berusaha melogika ingin ku dengan memberi pertanyaan dan pernyataan

Pertama, kamu ingin menikah salah satunya kamu ingin merasakan bagaimana peluk hangat kan? Bagaimana first kiss, dan bagaimana rangkaian first experience lainnya
Intinya semua ini berbau romantis, sebab kebanyakan konsumsi publik terkait kehidupan pernikahan yang bisa menciptakan rasa ingin menikah adalah hal-hal romantis tersebut

Mari kita bedah satu persatu, aku paham mengapa kamu menginginkan hal semacam peluk hangat, aku mengerti sebab sejauh ini kamu sendiri, ini sebuah sign kalo sebenarnya kamu kesepian, dan kamu tau mencari pasangan dikala kesepian sama halnya ketika kamu sedang kelaparan berujung kamu memakan apa aja yang bisa dimakan
Aku gamau kamu memilih tanpa pertimbangan

Semua hal yang kamu inginkan itu adalah wajar sebab itu merupakan bagian dari naluri manusia, namun perlu kamu ingat manusia selain diberi naluri juga di anugerahi akal oleh Tuhan, akal inilah yang menjadikan kamu berbeda dengan binatang. Semoga kamu bisa menjaga diri

Aku mau mengajakmu melihat realita pernikahan bukan hanya dari segi romantis

Kita kan sudah sepakat bahwa menikah bukan untuk bahagia namun menambah kebahagiaan atau dengan kata lain bonus kehidupan

Menikah juga merupakan bagian dari melanjutkan kehidupan hanya berbeda fase itulah sebabnya setiap pernikahan lekat dengan ucapan "selamat menempuh hidup baru"

Nah disini kita garis bawahi "hidup" menikah artinya menjalani rotasi baru dikehidupan
Namun kehidupan tetap sama berputar bak roda kadang diatas kadang dibawah kadang suka kadang duka
Jadi salah besar kalo dalam pernikahan yang kamu cari adalah kebahagiaan, karena itu bukan satu-satunya yang kamu temui didalamnya

Dalam pernikahan kelak kamu akan menemui banyak perbedaan tentunya karena kamu dan teman hidupmu dibesarkan dengan pola asuh, prinsip hidup, serta keterlibatan eksternal yang berbeda
Perbedaan nilai-nilai kehidupan akan jadi konflik kalo kamu ga berusaha saling menoleransi
Pesanku pertimbangkan baik-baik hal-hal yang bisa kamu toleransi dan tidak

Sampe sini kita pantau pernikahan lumayan rumit bukan? Tentu, sejak memutuskan untuk menikah artinya kamu sudah bersedia untuk melakukan problem solving seumur hidup dengan kata lain kamu belajar memahami segala rupa karakter teman hidupmu begitupun sebaliknya
Maka dari itu pesanku semoga kamu termasuk orang yang willing to learn begitupun teman hidupmu kelak
Semoga kamu dan teman hidupmu kelak bisa sama-sama legowo dalam menerima kekurangan dan saling mengisi

Oke sampe sini sudah lumayan lega?
Iyaap sebagian dari yang bersarang dikepalaku mulai terlepas

Sekarang kita lanjutkan pembahasan ini
Kenapa kamu belum layak melangkah ke pernikahan?

Self worth dan self esteem ku belum compact, aku masih belajar validasi internal, aku gamau saat aku naksir orang aku malah merasa kecil dan ga layak

Aku masih ditahap tawar menawar dengan diriku terkait hal yang aku suka dan tidak

Aku juga masih mengobati traumaku, iyaa aku takut jatuh suka lagi, aku meregulasi emosiku dan mevalidasinya secara mandiri

Aku juga mengobati trauma masa kecilku, sebagai anak pertama rasanya aku dipaksa dewasa sebelum waktunya, dipaksa melakukan banyak hal sendiri, akhirnya membuat ku menjadi rentan ketika ada yang datang membantu aku takut salah kaprah mengartikan bantuan sebagai rasa suka

Untuk itu aku berusaha menyakini setiap kebaikan yang aku dapat dari orang berbeda gender yaa semata-mata karena mereka memang sedang berbuat baik, bukan rasa suka

Aku berusaha mengingatkan diriku pula untuk tidak berasumsi, kalo dia ga bilang suka secara gamblang ke kamu yaa berati bukan, kamu gausah buang-buang tenaga untuk menebak-nebak sampe minta pendapat teman

Aku juga mau memaksimalkan hobiku sebab kini aku sudah bekerja, aku akan menabung untuk konser kpop yang aku dambakan itu, juga jalan-jalan keluar negeri yang sudah jadi mimpi ku sejak lama

Setelah ku bedah baik-baik rupanya masalah utamaku bukan sebagai anak pertama perempuan tapi memang dari internal ku sendiri, dari luka-luka masa lampauku

Selama ini aku merasa kenapa aku gabisa melangkah ke jenjang pernikahan seperti yang lainnya sebab aku anak pertama, aku perlu bekerja untuk biaya pendidikan adik-adikku

Namun setelah menuliskan ini aku baru sadar problemnya ada dalam diriku, secara mental dan emosional aku emang belum siap ke jenjang pernikahan

Terimakasih yaa mimi sudah mau mengutarakan keresahanmu, kamu sudah paham kan sekarang?
Kalo begitu silakan fokus ke dirimu dulu yaa
Jadilah manusia single yang berkecukupan baik dalam hal mental,emosional maupun finansial
Selamat melanjutkan perjalanan !!! ♡




















Komentar

Postingan Populer