Timeline
Aku mau menuangkan isi kepala disini biar ga bikin pikiran berulang yang ujung-ujung nya bikin aku meratap dan menangis
Akhir-akhir ini kerap kali aku dapati undangan pernikahan entah dari teman kuliah atau teman lama, iya memang di negara ku sudah sewajarnya menikah di umur menjelang 25 atau bahkan saat menginjak 25
Aku turut berbahagia atas kabar itu
Namun disisi lain ada rasa ga nyaman, ketika ucapan selamat ku itu dibalas dengan "semoga kamu segera di pertemukan yaa"
Loh harus nya senang dong kalo di ucapin begitu
Mari sini aku jelaskan kenapa aku agak jengkel dengan balasan demikian
Pertama, aku anak pertama di keluarga ku
Aku masih punya 2 adik yang masih dalam tahap belajar satu sudah masuk ptn satu lagi masih sekolah dasar
Aku di besarkan dari keluarga yang penuh cinta dan alhamdulillah berkecukupan namun management keuangan keluarga ku kurang bagus jadi saat fase surut kami benar² kesulitan
Terutama aku yang sudah terbiasa hidup dengan serba ada jadi terpaksa hidup dengan secukupnya
Jujur aja aku tertekan dan aku benci situasi surut ini
Namun yang ga pernah berhenti aku syukuri adalah aku kuliah dengan beasiswa begitu juga adikku setidak nya ini mengurangi beban finansial orangtua ku di fase surut
Yang lebih menyedihkan lagi situasi surut ini berimpact pada kehidupan kedua adik ku, hati ku tergores tiap kali melihat mereka harus hidup serba menghemat, adik ku yang masih sekolah dasar ga bisa merasakan betapa puas nya jajan waktu kecil, adik ku yang kuliah ga bisa merasakan betapa lega nya pikiran belajar tanpa mikir finansial
Sebagai anak pertama, aku merasa punya tanggung jawab besar untuk membalikkan keadaan sebagaimana yang pernah aku rasain dulu
Jadi poros hidup ku setelah lulus kuliah dan mulai bekerja adalah mereka adik-adik ku
Aku mau mereka mendapatkan semua yang pernah aku dapatin dulu bahkan kalo bisa lebih dari yang pernah aku dapat
Ini semua adalah dasar kenapa aku ga senang ketika teman-teman ku yang menikah membalas ucapan selamat dari ku dengan " semoga segera menyusul"
Bagiku belum saat nya untuk berpikir kearah menikah dan punya pasangan hidup
Aku masih perlu menjadi lentera dan peta bagi adik-adik ku
Aku mau memastikan mereka mendapatkan pendidikan dan finansial yang lancar
Umur 25 bagi sebagian orang adalah fase melepas masa lajang, tapi bagiku itu adalah fase awal aku memulai kehidupan
Setiap kita punya timeline masing-masing
Komentar
Posting Komentar