Invisble string
Selamat pagi mimi
Hari ini terasa menyebalkan yaa
Ingin memulai pagi dengan belajar, tiba² harus di gandrungi dengan pekerjaan rumah tangga "menjemur cucian yang banyak itu"
Berujung malah membaca buku bukan nya melanjutkan TO
Kamu berharap jemuran itu di jemurin abah kan? Realita nya jemuran itu masih ada di tempat nya, tidak berpindah tempat
Mama mu yang tiap lewat ruang tamu selalu nyeletuk "haduuh ga kering kain"
Kepala mu mumet kan? Kamu kesal kan? Di satu sisi kamu mau fokus membaca ebook baru mu sebagai penyegaran di pagi hari disisi lain mama menyindir² agar kain-kain itu segera bertemu sang surya
Karena terlalu muak dengan kalimat sindiran itu, kamu pun segera meluncur ke kamar mandi membawa semua kain² itu mendedah kan mereka kepada sang surya
Dengan perasaan penuh sebal, kesal dan marah kamu menjemur mereka semua
Hingga di puncak emosi kamu mengusap² mata yang sudah muncul beberapa tetes itu
Sambil berujar dalam hati
"Keras nya hidup terasa begitu memasuki usia 24-25" ini fase yang dinamakan dewasa ya
"Hidup ini keras ya, menjadi anak pertama juga berat ya"
Rasa² nya kamu menjadi cawan yang siap menampung semua keluh kesah orang tua, sementara cawan mu sendiri terlalu kecil dan dangkal
Ketimbang tenggelam dalam rasa bersalah akan kecil nya daya tampung mu
Kamu memilih untuk berpikir dan memahami seperti apa rasa nya menjadi orang tua
Kamu mulai menelaah satu persatu, sebagai anak pertama memiliki mu adalah hal baru bagi mereka, pertama kali dalam hidup mereka mengambil peran sebagai orang tua.
Ditambah lagi sebagai anak pertama, kamu ikut merasakan proses orangtua merintis merancang perekonomian hingga bisa ada di fase stabil
Kamu adalah sarana belajar bagi mereka, dalam proses belajar tentu akan ada fase gagal lalu mencoba lagi
Setelah melihat dari sudut pandang ini, semoga kesal mu sedikit mereda
Ditambah lagi kamu dan orangtua mu hidup dijaman berbeda, tentu akan terdapat perbedaan pula, cara pandang terhadap hidup, pola asuh dll
Mari kita petik sisi baik nya dari perbedaan jaman ini
Kamu bisa belajar, kamu bisa menentukan kelak dimasa depan, kamu mau menjadi orangtua yang seperti apa
Aku percaya seiring dengan berjalan nya waktu, dan kamu yang tidak berhenti belajar
Cawan mu yang kecil dan dangkal itu akan jadi satu kolam yang luas lagi dalam
Tuhan tidak akan menitipkan sesuatu pada hamba Nya di luar batas mampu hamba itu
Buya Hamka pernah berkata :
"Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja"
Kita tidak pernah tau kita akan hidup sampai kapan, tapi teruslah berbuat baik dan bersyukur sebanyak mungkin
Kamu anak pertama, harapan orangtua, teladan bagi adik²
Semoga pundak mu selalu kokoh.
Peluk hangat dari ku untuk mu, anak pertama
Kamu hebat !
Komentar
Posting Komentar